Rabu, 02 Oktober 2013

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

  Mahasiswa merupakan seseorang yang mampu memberikan perubahan bagi dirinya maupun lingkungan sekitar. Ia dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya pada saat di kampus ke dalam masyarakat kelak setelah lulus. Di dalam lingkungan kampus banyak sekali ilmu yang seharusnya ia dapatkan selain hanya pada pembelajaran di kelas saja. Misalnya saja aktif dalam kegiatan kampus, seperti berpartisipasi dalam organisasi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), dan lainnya. Di dalam organisasi tersebut, seorang mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya.
    Peran seorang mahasiswa dalam era globalisasi memang dibutuhkan bagi kemajuan suatu bangsa. Dengan pemikiran-pemikiran yang kritis diharapkan mampu mengantarkan dirinya dan bangsanya ke arah yang lebih maju. Memang tidak dapat dipungkiri banyak persaingan yang ketat antarmahasiswa satu dengan lainnya. Hal ini berarti aspek profesionalitas wajib dimiliki bagi setiap mahasiswa agar mampu bersaing. Dengan adanya persaingan ini dapat menjadikan seorang mahasiswa lebih terpacu untuk lebih baik lagi dibandingkan yang lainnya.
    Namun, tidak semua mahasiswa mempunyai sikap yang sama dengan lainnya. Bila ada mahasiswa yang aktif dalam perkuliahan, organisasi, maupun kegiatan lainnya ada juga mahasiswa yang hanya berangkat kuliah dan kembali ke rumah. Mahasiswa yang seperti ini, biasanya tidak memperdulikan dirinya sendiri untuk masa depan dirinya. Ia hanya menjalankan tugas sebagai seorang mahasiswa yang terpaku pada materi perkuliahan saja. Mahasiswa yang seperti ini biasanya tidak mempunyai beban yang dipikul olehnya. Ia termasuk pada golongan yang tidak berorientasi pada masa depan. Hal inilah yang menghambatnya untuk lebih maju.
    Memang banyak alasan yang membuat mahasiswa tidak aktif dalam kegiatan organisasi. Diantaranya sikap kurang peduli terhadap apa yang ada di sekitarnya, berpikiran bahwa tidak ada manfaat yang diperoleh melalui organisasi, merasa terbebani bila mengikuti organisasi, tidak bisa membagi waktu, dan lain sebagainya. Hal ini perlu diluruskan oleh temannya yang aktif agar memberikan pengarahan agar ia tidak terlanjur atau dalam posisi nyaman tersebut.
     Padahal banyak sekali manfaat yang diperoleh bila mengikuti kegiatan organisasi. Diantaranya mengasah kemampuan berpikir untuk menjadi kritis, berbagi pengalaman, dapat memecahkan masalah secara bersama, berlatih bekerja sama, dan lainnya. Sebenarnya manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya suatu wadah yang menjadikan tempat untuk menjalin hubungan antar sesama. Mahasiswa juga demikian, membutuhkan wadah (organisasi di kampus) sebagai media untuk mengasah pikiran. Dengan begitu, kelak mahasiswa mempunyai bekal mempunyai bekal yang cukup bila terjun ke masyarakat.
    Dengan jalan pemikiran mahasiswa yang kritis dapat menjadi salah satu penilai kebijakan pemerintah yang tidak memihak terhadap kepentingan rakyat. Suara mahasiswa akan tergugah bila hak-hak masyarakat diselewengkan oleh pemerintah. Karena mahasiswa adalah kalangan terpelajar yang masih bersikap idealis. Mereka mampu melihat keadaan sosial yang ada disekitarnya. Dengan begitu, mahasiswa menjadi salah satu pelopor gerakan yang mendukung aspirasi rakyat dalam suatu negara.
    Bila melihat pada fenomena sekarang, peran mahasiswa sudah mulai bergeser. Hanya sebagian kecil saja yang idealis dan kritis. Biasanya ada banyak forum-forum mahasiswa yang mengadakan diskusi mengenai ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. Namun kenyataannya, mahasiswa sekarang sudah  mulai nyaman dengan posisinya sebagai mahasiswa. Mahasiswa yang hanya mengikuti trend fashion, selalu mengikuti perkembangan gadget, yang ingin selalu berpenampilan lebih dibandingkan yang lain. Dari hal tersebut, dapat dikatakan sebagai ajang pemer dikampus. Hal ini cenderung mengarah pada hedonisme. Mereka lebih mementingkan penampilan dibandingkan dengan intelektual mereka.
    Dari fenomena sekarang, perlu diluruskan peran mahasiswa yang telah menyimpang. Mahasiswa perlu menyadari mengenai perannya. Ia harus mampu mengendalikan diri terhadap perubahan zaman. Ia harus dapat memilih dan memilah sesuatu yang baik bagi dirinya, jangan mudah terpengaruh oleh sesuatu hal yang baru. Karena mahasiswa adalah agen perubahan bukan sebagai agen yang harus diubah. Hal ini perlu direnungkan bagi mahasiswa sekarang.

Mahasiswa, Roda Penggerak Perubahan

    Mahasiswa sebagai elemen utama penerus bangsa tentunya merupakan kesatuan yang sangat penting untuk memajukan dan menjalankan kehidupan bangsa di masa mendatang. Mahasiswa sangat dikenal dengan pemikirannya yang sangat kritis, demokratis dan konstruktif. Suara suara mahasiswa biasanya dianggap sebagai realita social yang ada dilingkungan masyarakat sehingga sangat pantas jika mahasiswa dianggap sebagai roda penggerak bangsa.
Disini dijelaskan berbagai peran strategis dari mahasiswa :

1. Sebagai penyampai kebenaran
Walaupun negri ini diselimuti oleh berbagai permasalahan bangsa yang sangat kompleks, mahasiswa selalu berada di jalur terdepan untuk menyampaikan kebenaran atau realita yang sesungguhnya terjadi, walau banyak pihak pihak yang berkepentingan menekan pergerakan mahasiswa tetapi tidak pernah berhenti untuk menyampaikan kebenaran yang ada.

2. Sebagai agen perubahan
Hal ini tentu sangat terlihat jika kita kembali ke tahun 1998, dimana terjadi demonstrasi mahasiswa yang
menuntut perubahan system pemerintahan Indonesia yang dirasa sudah tidak tepat lagi untuk dilanjutkan, dengan usaha mahasiswa ini akhirnya kitapun bias masuk kedalam era roformasi yang sudah dinanti sebelumnya.

3. Sebagai generasi penerus masa depan
Dengan intelektualitasnya yang mumpuni dan softskill yang cukup maka sudah tidak diragukan lagi mahasiswa diformulasikan untuk melanjutkan generasi penerus bangsa ini.


Kesimpulan
Dilihat dari seluruh peran yang ada didalam mahasiswa, sangat tepat sekali jika mahasiswa dikatakan sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan dilihat dari Hardskill+Softskill nya yang sangat mumpuni maka jelas sudah mahasiswa adalah roda kehidupan bangsa dan Negara Republik Indonesia.